"Film itu tidak pantas untuk ditayangkan, karena bisa mempengaruhi pemikiran umat. Soal kapan kiamat, itu kuasa Sang Pencipta. Jadi kita tidak boleh menentukan hari itu. Itu menyesatkan,” tegas ulama dari Malang ini.
Berbeda dengan KH Mahmud, Ketua MUI pusat, tiada masalah. Katanya, "Secara pribadi, saya tidak menganggap itu masalah besar. Asalkan, film 2012 tidak diasosiasikan dengan hari kiamat. Kiamat hanya Allah yang tahu. Dan film hanya fiksi, bukan kisah nyata,” jelas Amidhan di Jakarta kemarin. Yang penting bagi pengeluarnya, dalam tayang selama tiga hari di 105 negara, filem ini sudah meraup untung 25 juta US.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan